Selasa, 29 Januari 2013

Hanya sekedar Makanan.

Untuk kali ini bukan tentang cerita bis-bisan....:D, hanya saja latar setting tempatnya masih saja berhubungan dengan bis, yaitu : Terminal...

5 Desember 2012

Sebuah siang hari yang cerah di sudut Terminal Rawamangun. Seperti biasa Lapak Soto Mas Mul menjadi tempat tongkrongan favorit sekaligus tempat melepas lelah. Cuaca cerah memang membawa "efek samping" panasnya suhu udara. Tidak banyak hal yang lebih bijak untuk dilakukan selain daripada berteduh. 

Soto Mul Courtesy Muhammad Hidayatullah - chikaladizty.blogspot.com
lebih jauh tentang Mas Mul : http://www.facebook.com/emul.s.rawamangun?ref=ts&fref=ts

Siang itu sendiri Mas Mul melayani beberapa pembeli, ada merupakan pembeli biasa, pembeli + penongkrong (bahasa mana tuh?), dan bahkan aku sendiri yang cuma numpang duduk saja. Mas Mul sendiri tidak keberatan dengan orang yang cuma numpang duduk sepertiku ini (tentunya bagi yang sudah kenal lho yaa), itulah salah satu kelebihan dari pelayanan dari sang empunya lapak, ramah dan bersahabat. Mangkok demi mangkok berisi soto terus diracik oleh Mas Mul, tiap porsi yang disajikan selalu menggoda untuk ikut memesan. Jujur lezatnya menu soto yang disajikan yang dikombinasikan dengan nominal harga enam ribu perak memang pilihan yang nyaris sempurna untuk menu makan siang. Sayangnya kenyarissempurnaan itu tidak mampu mengalahkan satu hal, yaitu kebosanan. Meskipun belum tentu tiap seminggu sekali mampir di Mul Soto, tapi faktor jenuh dipadu dengan banyaknya makanan lain di penjuru ibukota membuat semakin cepatnya aku mengeluarkan fatwa bosan itu sendiri.

"Bang soto satu"
"Yaps" Mas Mul dengan sigap melayani pembeli yang satu ini, sepertinya sudah menjadi pelanggan.
Tapi tunggu dulu, satu?? bukan, bukan satu, tapi dua.....


Yaa, itulah pemandangan siang hari itu, bukan sekedar acara makan siang, tapi bagiku ada satu pelajaran tersendiri. Di saat aku bosan, jenuh, dan meremehkan soto seharga enam ribu perak seporsi ini, di saat yang sama ternyata dua orang anak ini musti mengumpulkan receh demi receh untuk bisa menikmati menu yang sama itu untuk berdua. 

Nah, sekarang masihkah anda memilih-milih menu makanan anda? Apa yang ada di meja makan anda? Apa alasan anda untuk tidak memakannya, sementara di luar sana ada orang lain yang menganggap menu makan anda itu lebih dari cukup??



Tidak ada komentar:

Posting Komentar