Minggu siang 15 Desember 2013 setelah ibadah siang. Baru saja aku parkirkan si Sprinter Volvo B1R (Volvo kapasitas engine 1000cc) di parkiran tak seberapa jauh dari rumah kostku. Kurebahkan badan di kamarku, sembari melihat recent update di berbagai grup baik FB, WA, ataupun BBM grup, maklum setelah kurang lebih 3jam ibadah tentunya nggak boleh pegang gadget selama ibadah. Betul gak??
O ya, di hari yang sama malam harinya aku mendapat undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan salah satu boss di Balikpapan (Congratz yaa Boss Erhan, semoga aku cepat nyusul...hehehehe....). Rasanya mau datang ke sana sendirian juga wagu, alias canggung. Niat mau datang sama partner juga gagal karena nggak punya partner. Akhirnya iseng kirim massenger ke kawan senasib (sebut saja Boss KW2 Agra), kawan satu ini memang mirip boss dari penampilannya dan dari ukuran lingkar pinggangnya, hanya saja nasibnya masih sama denganku, buruh "setengah tahunan". Singkat cerita kami berdua akhirnya mengumpulkan massa untuk acara tandang ke Balikpapan. Tercatat dalam manifest peserta tandang adalah Aku, Boss Agra, Bro Oji, Jo, Dhika, Rangga, serta tak ketinggalan Non Devi, sementara Om Ir & Fam sudah terlebih dulu berada di Balikpapan. Dua buah armada tempur Volvo B1R disiapkan untuk mengarungi poros sejauh sekitar 120KM ini.
Aku dengan armada batanganku "Sprinter" B1662PKM diawaki oleh Bro Oji sebagai Co-driver, dan Non Devi sebagai pemanis, ehh penumpang. Sementara Boss Agra dengan B1698PFU 'new face' dengan tiga kawan yang lain. Boss Agra sendiri memilih mem-pocokkan armada batangannya ke Rangga yang statusnya masih driver trainee...
Perjalanan Samarinda-Balikpapan ditempuh selama 2jam 20 menit, tidak ada hal yang terlalu menarik, dan seperti biasa duet Sprinter-Kawoel tetap terdepan.. hehehehehe.... Skip ke acara resepsi, skip lagi ke persiapan balik, dan skip lagi ke perjalanan pulang. Kami meninggalkan tempat resepsi yang berada di daerah Sepinggan jelang pukul 22.00.
Setelah pitstop yang dilakukan oleh armada sebelah, kami melanjutkan perjalanan. Sempat B1698PFU mengovertake Sprinter beberapa saat setelah lepas pitstop. Biarlah mereka lewat dan kami menikmati adegan mobil depan jungkat-jungkit melibas aspal yang tidak rata. Aku sendiri nggak mau panas-panasan meladeni mereka. Toh Non Devi sepertinya sudah ngantuk jadi aku mau main nyaman saja. Mereka pun semakin menjauh......
Selang 1-2Km ekor 'sang kakak' mulai kelihatan. Sepertinya mereka mulai lelah, atau mungkin teknik melibas tikungan yang membedakan laju sprinter dengan seniornya. Satu kali kesempatan, sprinter berhasil nge-loop dan kembali di depan, bonus sebuah Suzuki APV berhasil diovertake dengan jarak yang tipis.
22.40 "Broo, gue ngerokok yaa" pinta Bro Oji di sampingku. "Silakan aja broo" jawabku sambil meng-offkan AC. Yaa begitulah kawan-kawan 'ahli hisap' yang bareng naik sprinter selalu minta ijin kalau mau ngerokok. Mereka menghormatiku yang bukan perokok. Demikian pula aku pun selalu membolehkan saat mereka hendak mengasap. Saat itu kami baru saja memasuki kawasan Hutan Suharto, atau sekitar pertengahan jalan. Kaca depan kiri sedikit dibuka untuk sirkulasi udara. Kami terus melaju sesekali merayap ditengah kepadatan kendaraan roda empat yang lain, sesekali melaju sendiri setelah selesai mengovertake kendaraan-kendaraan terdepan.
Selepas Kawasan Hutan Soeharto, kami memasuki Kecamatan Loa Janan. Arus kendaraan kedua arah belum sepi-sepi amat meskipun waktu sudah mendekati pergantian hari. Kabut tipis sesekali menampakkan dirinya disekitar kami. Samar-samar aku mengamati sekeliling melalui kaca depan dengan kaca film 60%.
Menjelang tikungan Kilo 11 dari Samarinda, samar kulihat seberkas asap seperti "menyeberang" jalan. Wujudnya seperti bulatan asap sejumlah tiga buah melintas dari kanan ke kiri tepat di tikungan patah ke kiri. "Bro, kabutnya kok seperti nyebrang yaa" aku mencoba mengkonfirmasi ke Bro Oji. Belum sempat aku selesaikan kalimat itu, seraya aku putar lingkar kemudi ke kiri, "tin" terdengar suara klakson pendek yang aku yakin itu klakson si sprinter sendiri. wew............
Belum sempat mencerna apa yang baru saja terjadi, "tiiiiiinnnnnn......tiiiiiinnnnnnnn......." kali ini aku yakin 101% bahwa itu suara sprinter, sementara tanganku sama sekali tidak menyentuh tombol klakson. "brakkk" aku gebrak tombol klakson tepat di tengah lingkar kemudi. Suasana kembali hening. Kami berdua saling berpandangan sejenak, malah Bro Oji sempat nyengir. "tiiiinnnnnnnnnnn......." kembali sprinter seolah berteriak. "brakkk" kembali aku gebrak titik tengah lingkar kemudi.
Kami berdua masih terbengong, sebelum kemudian kembali bernyanyi-nyanyi kecil, mungkin untuk menenangkan diri. Lagu "One Last Breath"-nya Creed menjadi lagu 'pelarian' kami saat itu. Jujur waktu itu aku paling khawatir sama Non Devi yang sedang bobok unyu di 2nd row. Jangan sampai nanti saat tiba di Samarinda Non Devi bangun dengan tatapan mata kosong. hiiiii...........
"Haloo Om" Bro Oji mengangkat sambungan teleponnya. "Ini sudah di GTS om, maklumlah drivernya siapa...hahahhahahhahahahha". sambungnya kemudian dalam percakapan dengan Om Ir yang ternyata masih di belakang. Sejurus kemudian kami masuk ke kompleks perumahan Bro Oji. "Thank You ya broo..." kata perpisahan dari Bro Oji tepat di muka rumahnya. "Bannggg.....udah sampai kah" suara parau dari belakang. Syukurlah setidaknya Non Devi masih 'nyambung' walaupun tampak jelas kalau dia baru saja terlelap.
"Bang, tadi pas buka kaca di Suharto kok dingin banget yaa rasanya" kata Non Devi yang sekarang sudah pindah di sampingku. "Hmmmm....ya....yaa....." paham deh.
![]() | ||
"Sprinter B1662PKM" |
*****TAMAT*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar